setiap manusia pasti mempunuyai masalah, terutama dalam kehidupanya. tapi mereka jarang sekali menyadari masalah itu hadir untuk apa! masalah itu datang dari siapa! dan siapa yang bisa menyelesaikan masalah itu!
mereka mengaku islam dan mempunyai tuhan. tapi tetap saja, masih menganggap masalah itu sulit untuk dihadapi. masalah itu sukar untuk ditemukan jalan keluarnya.
ada sebuah kata-kata, janganlah kita mengucapkan ALLAH, AKU PUNYA MASALAH YANG BESAR .. tapi kita harus berkata, MASALAH, AKU PUNYA ALLAH YANG BESAR (kata-kata dari senior forkis)
untuk ku tersendiri, aku hanyalah gadis remaja yang masih mencari jati diriku sebagai sorang muslimah, aku juga masih memiliki masalah yang terkadang membuat rambutku berjatuhan karena pusing. aku masih suka melalkukan aktifitasku saat aku bersedih. tepatnya saat suasana hati sangat tidak nyaman. kalo anak muda jaman sekarang sih menyebutnya GALAU. hehehe :p padahal galau itu ada artinya looh
God
Always
Listening
And
Understanding
jadi, saat suasana hati sangat tidak nyaman, dan masalahku membuat aku merasa menjadi manusia terbodoh. tapi aku berfikir kembali, bahwa aku memiliki tuhan, aku tidak sendiri,
aku berbicara denganNYA lewat Al-qur'an firmanNYA, aku menangis dan merasakan hembusan nafasku, merasakan isakan tangisku yang mungkin terdengar hingga jarak beberapa meter (waduh?) dan aku merasakan anugrahNYA dengan nyaman.
lihatlah itu kawan, rumput bertasbih kepada tuhannya setiap saat.
lihatlah, dedaunan bertasbinh kepada tuhannya setiap saat
lihatlah, awan berarak dan terus bertasbih kepada tuhannya. tanda kasih sayang mereka.
tapi manusia? kebanyakan dari manusia tidak menyadari apa yang mereka punya. mereka miskin ilmu, miskin akhlak. tapi mereka masih bisa berlaku sombong. padahal yang patut sombong hanya Allah karena Allah yang memiliki segalanya, manusia tidak ada apa-apanya.
harusnya kita malu dengan sikap kita, sudah cukupkah untuk membayar semua anugrah yang Allah berikan,? sudah cukup?
Allah menciptakan Manusia dengan istimewa. jangan penah merasa terpuruk. dalam blog ini aku menulis apa yang aku fikirkan, apa yang aku rasakan. semua kejadian yang ada dihidupku.agar mereka mengerti. terkadang jika sudah tidak ada yang mengerti hidupku, aku tuangkan ke dalam tulisan dan aku merasa lebih lega dari sebelumnya. hanya berupa tulisan yang tidak penting, siapa tau bisa membuat anda terinsiprasi mungkin :). SILAHKAN MEMBACA KAWAN
Pengikut
Mengenai Saya
- ukhti nufus
- Assalamualaikum. namaku nufus. banyak yang bilang aku itu anaknya asyik *halah?* wanita biasa kok :) berteman dengan siapa aja asalkan dia baik :) mengejar dunia dan akhirat
Sabtu, 28 Januari 2012
Sabtu, 21 Januari 2012
gadis kecil mencari si cinta
Diam tanpa batas. Terlihat lebih menarik menurutku ..
menemukan serpihan kecil hidupmu di antara puing-puing perjalanan ini. Aku
menjerit menahan rindu yang kau tancapkan kedalam hatiku. Tak dapat ku
pungkiri, Allah maha dahsyat telah memberikan perasaan yang tidak boleh bersatu
karena memang belum saatnya.
Aku gadis kecil yang belum terlalu mengerti tentang cinta.
Aku memang gadis yang nakal karena ingin mencoba apa itu arti cinta sebelum
matahari mengizinkannya, sebelum rembulan mengizinkannya, aku mengitip cinta
lewat jendela kamarku dan tersenyum melihatnya di kejauhan imajinasiku. Aku
mengobrak-abrik masalaluku tentang secercah rasa yang ku anggap cinta, yang
sekarang. Umm sekarang lebih terlihat seperti gumpalan rasa sayang yang
melanda, ini terasa aneh, aku mencoba menarik nafas dalam-dalam, hmmm dan
merasakan betapa sesaknya rindu ini. Ya Allah izinkan dia kembali menemani aku
walau hanya via short message service . ini tidak terlihat etis, jarak puluhan
kilo meter membuat aku tidak dapat melihat hari-hari cinta. Si cinta enggan aku
sapa, aku terlalu idiot dalam hal cinta -__-
Ku coba menyapa cinta yang lain, walau ini bukan cinta,
entah kenapa aku menyebutnya cinta padahal jelas-jelas aku tidak mengerti arti
cinta, aku mencoba menyebutnya dengan sayang, tapi lagi-lagi sayang berubah
jadi rindu dan aku rasa aku merubahnya menjadi benci karena dia sudah
menghilang dan tidak mau membantuku untuk melupakan cinta. Aku kembali
menelusuri hamparan perjalanan si cinta, yang aku rasa aku tersesat di jalan
ini. Tapi masih saja aku mengaguminya sebagai pengisi hati, Allah tak pernah
tidur, dia melihatku menangis dan menghapus air mataku dengan cara mengirimkan
rahmatNYA dan memberikan malaikat yang setia menemaniku. Dan disini aku
tersadar. Allah yang tak pernah meninggalkanku disaat suka maupun duka. Allah
telah memberikan tangan-tanganNYA dan memerintakanku untuk tersenyum. Dan aku
tersadar, aku terperangkap dalam lingkaran setan yang menyuruhku untuk terus
melakukan peneilitan terhadap hidup si cinta, mencari apa yang sedang dia
lakukan, menanyakan kabarnya sekarang disana, menannyakan tugas sekolahnya
disana, menanyakan pelajaran kimia, si cinta memang sangat ahli dalam bidang
kimia, menanyakan kapan dia pulang dan berangkat. Ini terlihat bodoh karena aku
si gadis kecil nakal mau saja di bodoh-bodohi setan. Aku tersadar sesaat.
Menatap bintang yang tersenyum manis di atas hamparan awan hitam malam, bintang
bercerita kepadaku, aku tidak perlu mencari cinta yang tidak pernah mencariku,
aku sedang di cari oleh seseorang cinta yang lain, yang senang sekali
menceritakan perasaannya kepadaku lewat bintang. Lagi-lagi aku enggan menerima
bujukan si bintang. Dan tetap mengagumi si cinta. Walaupun kesepian kini
melandaku karena aku tidak memperdulikan mereka yang mengumbar cinta mereka
kepadaku, aku sangat tidak tertarik kepada mereka. Si A dan B atau si C ,
mereka sama saja, tidak mengerti apa yang aku mau.
Sekarang aku mulai lelah dan letih mengejar cinta, karena
cinta semakin ku kejar, semakin dia menjauhiku. Seperti lagu “semakin ku kejar,
semakin kau jauh” aah ini tidak penting. Walaupun terkadang aku sangat bingung.
Sifatnya menunjukan dia masih menyukaiku, ini terlihat seperti PHP tapi aku
mempercayai ini. Amat sangat lelucon. Ha ha ha aku ingin tertawa bebas tapi ini
lebih terlihat terpaksa.
Tertekan?
Yaa memang
Aku tertekan oleh perasaanku sendiri terhadap cinta. Aku
melirik sedikit kepada mereka, mereka yang merayuku. Hampir saja aku mual terhadap
mereka. Menjijikan memang. Aku masih menyukai cinta yang tidak pernah
berlebihan terhadapku. Wah ini mengagumkan. Allah maha adil. Sampai sekarang
aku masih mencari-cari kunci dari sebuah gembok yang tidak dapat terbuka
dihatiku sendiri.
Sekarang?
Kamu sudah bisa melihat cinta?
Aku tertawa dalam bisikan hangat malam, bahwa aku bermimpi
bertemu cinta, saat terbangun aku tertawa, karena memang itu sangat mustahil,
dahulu aku bisa melihatnya setiap saat, senyum manisnya. Canda tawanya, tapi
itu dulu, seragamku saja masih sangat terlihat bocah, yah bocah! Sangat bocah,
PUTIH BIRU J
walaupun aku menyebutnya seragam bocah tapi aku rasa dengan seragam itu aku
bisa melihat si cinta dengan bebas, aku bias merasakan gebukan dari pukulan
drum nya, melihat senyum manisnya, melihat tendangan mautnya di hamparan
rerumputan hijau. Dia berlari dan aku mengitipnya lewat kaca itu. Aku malu
terhadap diriku sendiri, bila mengingatnya sampai sekarang seperti ada getaran
aneh di jantungku.
Cinta mengapa engkau membuatku amat terlihat bodoh dihadapan
cerminku?
Cinta mengapa engkau membuatku terlihat amat sangat tersiksa
di duniaku sendiri?
Cinta mengapa engkau berlalri menjauh dan mendekat kemudian
menjauh lagi?
Cinta mengapa engkau kini tidak stabil dengan prisnipmu?
Cinta, aku sudah menunggumu sejak lama!
Cinta, aku berani menantang dunia untukmu!
Cinta, aku berani melawan jam pasir hingga habis!
Cinta, aku berani menelan kulit durian hingga terluka
perutku!
Aku tidak mengerti mengapa aku sangat mengagumi mu.
Cinta, terimakasih engkau telah membuat aku semakin dekat
dengan tuhanku.
Cinta, terimakasih engkau membuatku merasakan kasih sayang
Allah.
Cinta, terimakasih engkau telah membuatku patuh terhadap
perintah tuhanku.
Aku masih menyebutmu dalam daftar nama do’aku
Kamis, 19 Januari 2012
masih mencari jati diriku
Aku masih berfikir, mereka melihatku dengan sebelah mata,
ada yang memandangku dengan penuh rasa terkagum, sesungguhnya mereka belum
mengenalku karena aku wanita biasa dan mempunyai banyak kekurangan. Ada yang
memandangku penuh dengan rasa benci, sesungguhnya mereka belum mengenalku
karena aku sangat tidak menyukai kebencian.. Aku berusaha untuk memberikan yang
terbaik untuk mendapatkan ridho Allah dan kedua orang tuaku. Berharap ini yang
terbaik.
Hari-hari aku lewati dengan normal. Aku melihat manusia di
sekelilingku masih menggunakan topeng kemunafikan di hidupnya. Aku mulai merasa
bosan dan enggan melihat mereka. Aku tersadar dan berpaling mengikuti jejak
langkahku sendiri. Cahaya mentari aku lawan. Aku terus tersenyum menantang
dunia.
Dalam urusan pelajaran, terkadang aku berfikir aku hanya
kurang percaya diri, aku bisa saja mendapatkan nilai maksimal yang memuaskan
jika aku rajin. Tapi sayangnya aku tidak terlalu rajin dan terkadang selalu
jenuh dengan pelajaran yang seakan-akan membuat mataku tertusuk. Ini menyiksa. Aku
mulai belajar untuk percaya diri, karena pernah seketika. Teman sebangku ku,
sebut saja namanya merah jambu, partner yang asyik dan baik. tapi saat ulangan
matematika aku sangat tidak puas karena aku memberikan jawabanku kepadanya dan
ternyata setelah diumumkan hasilnya dia lebih besar nilainya dibanding aku. Dan
saat ulangan bahasa inggris, aku sudah menyelesaikan soal bahasa inggris dan
seketika teman disampingku bertanya tentang jawaban yang aku miliki, dan dia
menjawab dengan jawaban yang beda dan masuk akal. Sehingga aku terpengaruh
untuk menggantinya, setelah dibagikan nilai hasilnya ternyata jawaban aku yang
sebenarnya itu betul. Lagi-lagi aku kurang percaya diri. Harusnya aku tidak
mudah terpengaruh . aku selalu mengambil hikmah dari semua ini, mungkin Allah
sedang memberikan peringatan terhadapku. Sekarang aku mulai untuk menutup diri
saat ulangan harian. Kecuali saat dalam pelajaran, jika ada teman yang bertanya
dengan semampuku aku menjawab pertanyaan temanku dan menjelaskannya. Sekarang aku
mulai menerapkan prinsip belajar subuh . insyaAllah bisa. Sesudah tahajud
langsung belajar itu masuk otak sekali J
Dalam urusan keluarga, aku tergolong kedalam anak yang
bandel tapi nurut, ini sulit dijelaskan, padahal dikalangan usia sebayaku aku
jauh sekali di atas mereka, maksud nya aku masih di dalam garis kewajaran,
hanya saja peraturan dirumahku sangat ketat, terkadang membuat aku serasa
berada dalam lingkungan penjara saja. Tapi keadaan keluarga yang harmonis dan
islamiah membuat aku betah berada dirumah dan nyaman-nyaman saja berada dalam
lingkungan keluargaku. Aku mengerti, peraturan itu membuat hidup kita menjadi
disiplin. Dan itu adalah perintah nabi. Oh ya kembali tentang topik awal dalam
urusan keluarga aku tergolong anak yang bandel karena jika dibandingkan dengan
teteh aku sangat jauh., pada saat jaman saudara perempuanku (teteh/kaka) dia
tergolong kedalam wanita yang alim. Rajin dan nurut kepada orang tua, sehingga
aku lebih terlihat nakal, kurang nurut. Nakal disini yaitu aku terkadang masih
sering pulang larut sore yang menyebabkan mamah marah dan khawatir. Pernah seketika,
ada tugas lomba bahasa arab aku meminta izin untuk dibuatkan pidato bahasa
arab. Saat itu adalah hari kamis, karena pulang sekolah itu pukul 2 sore dan
ada acara bulan bahasa disekolah, jadi aku harus menunggu temanku yang menjadi
reporter sekolah untuk meliput acara bulan bahasa alhasil aku menunggunya
hingga sore, dan baru bisa mengerjakan pidato bahasa arab itu pukul 5 sore. Karena
waktu yang mendesak dan aku masih berada dirumah guru agama untuk mengerjakan
pidato itu akhirnya dengan sangat terpaksa aku lanjutkan. Hingga pukul setengah
6 masih berada dijalan. Perasaan sudah tidak nyaman saat perjalanan pulang. Dan
ternyata benar saja aku kena semprot. Katanya ini sudah bukan jam untuk
mengurusi urusan sekolah. Dan anak perempuan itu tidak boleh pulang magrib. Dengan
berbagai alasan aku mencoba untuk menjelaskan, tapi tetap saja orang tuaku
mempunyai jawaban tentang tugas-tugas
sekolah karena pada jaman tetehku sekolah dulu tidak ada kegiatan yang sampai
larut magrib. Aku disama-samakan dengan tetehku karena kita bersekolah pada
tempat yang sama hanya saja waktu dan zaman yang berbeda. Tapi, aku mencoba
untuk menjadi anak yang berbakti kepada orangtuaku dengan caraku sendiri,
dengan aku ingin membuktikan kepada kedua orangtuaku bahwa mereka bangga
memiliki putri seperti aku. Aku ingin sekali menjadi wanita sholehah yang
membawa rizki bagi kedua oarngtuanya. aku mendengar pepatah islam “ harta yang
paling berharga yang dimiliki oleh kedua orangtua adalah seorang yang soleh dan
solehah” karena amalah yang tidak akan pernah putus setelah meninggal adalah do’a
anak yang sholeh. Aku ingin belajar ilmu agama lebih dalam. Demi mendapatkan
ridho Allah lewat ridho orang tuaku..
Dalam urusan persahabatan, aku sangat suka bersahabat. Dengan
siapapun. Orang yang jahat kepadaku aku anggap mereka masih belum memahamiku. Aku
selalu mendengarkan curhat dari teman-teman sekitarku, bukan hanya sahabat. Teman
yang aku kenal terkadang aku merasa nyaman dan dekat, karena kita bersahabat
dan bersaudara karena Allah, bagi aku, sahabat adalah orang yang selalu ada
disaat kita bersedih dan bergembira, aku bersyukur atas anugrah Allah karena
aku telah dikirmkan sahabat-sahabat yang mengerti aku, aku pun mencoba untuk
selalu ada disaat mereka membutuhkanku. Aku sangat menyayangi sahabatku, pernah
suatu ketika aku memiliki seseorang sahabat yang baik hati, cantik, walaupun
akhlaknya aku rasa dia masih sangat butuh penerang jalan kehidupan, tapi aku
sangat yakin dia mempunyai pribadi yang baik dengan kelembutan hatinya. Pribadi
yang muslimah juga walaupun masih hanya sekedar ikut-ikutan sebuah organisasi
karena organisasi kita sama yaitu forkis (forum silaturahmu islam) dia memang
akhir-akhir ini berubah, sering susah sekali diajak untuk shalat karena lebih
suka mengobrol dengan pacarnya, aku bukan mau melarang dia pacaran karena itu
hak dia. Aku hanya tidak ingin dia meninggalkan kebiasaan baiknya. Dalam do’a
ku aku sebut selalu nama sahabat-sahabatku karena aku sayang mereka :*
Satu lagi, dalam urusan percintaan, aku rasa aku memang menunjukan kemunafikan kepada lawan jenis. Aku pernah melakukan kesalahan menurutku yaitu membiarkan sesosok makhluk Allah tinggal dalam hatiku. Aku selalu mengatakan ‘Aku tidak menyukaimu dan tidak mempunyai rasa apapun terhadapmu’ padahal dalam hati ini aku berkata ‘Aku menyayangimu karena Allah’ semua ini aku lakukan semata-mata untuk menjaga diriku sendiri, aku sedang tidak ingin menjalankan sebuah ikatan setan. Yah itu sangat berbahaya meskipun terkadang sering terbesit untuk melakukan sebuah ikatan karena perasaanku yang sekarang. Tapi aku memutuskan untuk melakukan kemunafikan agar semua itu tidak terjadi, aku menjaga perasaanku hingga saatnya tiba. Biar waktu yang menatanya dengan rapih.
aku selalu berfikir. Rencana apalagi yang akan Allah
turuntkan kepadaku. Semuannya aku rasa sempurna. Rahmatnya, karunianya, selalu
aku rasakan. Bahkann hembusan nafasku saat ini tak dapat aku hitung dan aku
masih berfikir dengan apa aku membalas rahmat Allah yang begitu besar sedangkan
aku adalah manusia yang masih jauh dalam kesempurnaan ibadah ..
Langganan:
Postingan (Atom)