Diam tanpa batas. Terlihat lebih menarik menurutku ..
menemukan serpihan kecil hidupmu di antara puing-puing perjalanan ini. Aku
menjerit menahan rindu yang kau tancapkan kedalam hatiku. Tak dapat ku
pungkiri, Allah maha dahsyat telah memberikan perasaan yang tidak boleh bersatu
karena memang belum saatnya.
Aku gadis kecil yang belum terlalu mengerti tentang cinta.
Aku memang gadis yang nakal karena ingin mencoba apa itu arti cinta sebelum
matahari mengizinkannya, sebelum rembulan mengizinkannya, aku mengitip cinta
lewat jendela kamarku dan tersenyum melihatnya di kejauhan imajinasiku. Aku
mengobrak-abrik masalaluku tentang secercah rasa yang ku anggap cinta, yang
sekarang. Umm sekarang lebih terlihat seperti gumpalan rasa sayang yang
melanda, ini terasa aneh, aku mencoba menarik nafas dalam-dalam, hmmm dan
merasakan betapa sesaknya rindu ini. Ya Allah izinkan dia kembali menemani aku
walau hanya via short message service . ini tidak terlihat etis, jarak puluhan
kilo meter membuat aku tidak dapat melihat hari-hari cinta. Si cinta enggan aku
sapa, aku terlalu idiot dalam hal cinta -__-
Ku coba menyapa cinta yang lain, walau ini bukan cinta,
entah kenapa aku menyebutnya cinta padahal jelas-jelas aku tidak mengerti arti
cinta, aku mencoba menyebutnya dengan sayang, tapi lagi-lagi sayang berubah
jadi rindu dan aku rasa aku merubahnya menjadi benci karena dia sudah
menghilang dan tidak mau membantuku untuk melupakan cinta. Aku kembali
menelusuri hamparan perjalanan si cinta, yang aku rasa aku tersesat di jalan
ini. Tapi masih saja aku mengaguminya sebagai pengisi hati, Allah tak pernah
tidur, dia melihatku menangis dan menghapus air mataku dengan cara mengirimkan
rahmatNYA dan memberikan malaikat yang setia menemaniku. Dan disini aku
tersadar. Allah yang tak pernah meninggalkanku disaat suka maupun duka. Allah
telah memberikan tangan-tanganNYA dan memerintakanku untuk tersenyum. Dan aku
tersadar, aku terperangkap dalam lingkaran setan yang menyuruhku untuk terus
melakukan peneilitan terhadap hidup si cinta, mencari apa yang sedang dia
lakukan, menanyakan kabarnya sekarang disana, menannyakan tugas sekolahnya
disana, menanyakan pelajaran kimia, si cinta memang sangat ahli dalam bidang
kimia, menanyakan kapan dia pulang dan berangkat. Ini terlihat bodoh karena aku
si gadis kecil nakal mau saja di bodoh-bodohi setan. Aku tersadar sesaat.
Menatap bintang yang tersenyum manis di atas hamparan awan hitam malam, bintang
bercerita kepadaku, aku tidak perlu mencari cinta yang tidak pernah mencariku,
aku sedang di cari oleh seseorang cinta yang lain, yang senang sekali
menceritakan perasaannya kepadaku lewat bintang. Lagi-lagi aku enggan menerima
bujukan si bintang. Dan tetap mengagumi si cinta. Walaupun kesepian kini
melandaku karena aku tidak memperdulikan mereka yang mengumbar cinta mereka
kepadaku, aku sangat tidak tertarik kepada mereka. Si A dan B atau si C ,
mereka sama saja, tidak mengerti apa yang aku mau.
Sekarang aku mulai lelah dan letih mengejar cinta, karena
cinta semakin ku kejar, semakin dia menjauhiku. Seperti lagu “semakin ku kejar,
semakin kau jauh” aah ini tidak penting. Walaupun terkadang aku sangat bingung.
Sifatnya menunjukan dia masih menyukaiku, ini terlihat seperti PHP tapi aku
mempercayai ini. Amat sangat lelucon. Ha ha ha aku ingin tertawa bebas tapi ini
lebih terlihat terpaksa.
Tertekan?
Yaa memang
Aku tertekan oleh perasaanku sendiri terhadap cinta. Aku
melirik sedikit kepada mereka, mereka yang merayuku. Hampir saja aku mual terhadap
mereka. Menjijikan memang. Aku masih menyukai cinta yang tidak pernah
berlebihan terhadapku. Wah ini mengagumkan. Allah maha adil. Sampai sekarang
aku masih mencari-cari kunci dari sebuah gembok yang tidak dapat terbuka
dihatiku sendiri.
Sekarang?
Kamu sudah bisa melihat cinta?
Aku tertawa dalam bisikan hangat malam, bahwa aku bermimpi
bertemu cinta, saat terbangun aku tertawa, karena memang itu sangat mustahil,
dahulu aku bisa melihatnya setiap saat, senyum manisnya. Canda tawanya, tapi
itu dulu, seragamku saja masih sangat terlihat bocah, yah bocah! Sangat bocah,
PUTIH BIRU J
walaupun aku menyebutnya seragam bocah tapi aku rasa dengan seragam itu aku
bisa melihat si cinta dengan bebas, aku bias merasakan gebukan dari pukulan
drum nya, melihat senyum manisnya, melihat tendangan mautnya di hamparan
rerumputan hijau. Dia berlari dan aku mengitipnya lewat kaca itu. Aku malu
terhadap diriku sendiri, bila mengingatnya sampai sekarang seperti ada getaran
aneh di jantungku.
Cinta mengapa engkau membuatku amat terlihat bodoh dihadapan
cerminku?
Cinta mengapa engkau membuatku terlihat amat sangat tersiksa
di duniaku sendiri?
Cinta mengapa engkau berlalri menjauh dan mendekat kemudian
menjauh lagi?
Cinta mengapa engkau kini tidak stabil dengan prisnipmu?
Cinta, aku sudah menunggumu sejak lama!
Cinta, aku berani menantang dunia untukmu!
Cinta, aku berani melawan jam pasir hingga habis!
Cinta, aku berani menelan kulit durian hingga terluka
perutku!
Aku tidak mengerti mengapa aku sangat mengagumi mu.
Cinta, terimakasih engkau telah membuat aku semakin dekat
dengan tuhanku.
Cinta, terimakasih engkau membuatku merasakan kasih sayang
Allah.
Cinta, terimakasih engkau telah membuatku patuh terhadap
perintah tuhanku.
Aku masih menyebutmu dalam daftar nama do’aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar