Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Assalamualaikum. namaku nufus. banyak yang bilang aku itu anaknya asyik *halah?* wanita biasa kok :) berteman dengan siapa aja asalkan dia baik :) mengejar dunia dan akhirat

Kamis, 19 Januari 2012

masih mencari jati diriku


Aku masih berfikir, mereka melihatku dengan sebelah mata, ada yang memandangku dengan penuh rasa terkagum, sesungguhnya mereka belum mengenalku karena aku wanita biasa dan mempunyai banyak kekurangan. Ada yang memandangku penuh dengan rasa benci, sesungguhnya mereka belum mengenalku karena aku sangat tidak menyukai kebencian.. Aku berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk mendapatkan ridho Allah dan kedua orang tuaku. Berharap ini yang terbaik.
Hari-hari aku lewati dengan normal. Aku melihat manusia di sekelilingku masih menggunakan topeng kemunafikan di hidupnya. Aku mulai merasa bosan dan enggan melihat mereka. Aku tersadar dan berpaling mengikuti jejak langkahku sendiri. Cahaya mentari aku lawan. Aku terus tersenyum menantang dunia.

Dalam urusan pelajaran, terkadang aku berfikir aku hanya kurang percaya diri, aku bisa saja mendapatkan nilai maksimal yang memuaskan jika aku rajin. Tapi sayangnya aku tidak terlalu rajin dan terkadang selalu jenuh dengan pelajaran yang seakan-akan membuat mataku tertusuk. Ini menyiksa. Aku mulai belajar untuk percaya diri, karena pernah seketika. Teman sebangku ku, sebut saja namanya merah jambu, partner yang asyik dan baik. tapi saat ulangan matematika aku sangat tidak puas karena aku memberikan jawabanku kepadanya dan ternyata setelah diumumkan hasilnya dia lebih besar nilainya dibanding aku. Dan saat ulangan bahasa inggris, aku sudah menyelesaikan soal bahasa inggris dan seketika teman disampingku bertanya tentang jawaban yang aku miliki, dan dia menjawab dengan jawaban yang beda dan masuk akal. Sehingga aku terpengaruh untuk menggantinya, setelah dibagikan nilai hasilnya ternyata jawaban aku yang sebenarnya itu betul. Lagi-lagi aku kurang percaya diri. Harusnya aku tidak mudah terpengaruh . aku selalu mengambil hikmah dari semua ini, mungkin Allah sedang memberikan peringatan terhadapku. Sekarang aku mulai untuk menutup diri saat ulangan harian. Kecuali saat dalam pelajaran, jika ada teman yang bertanya dengan semampuku aku menjawab pertanyaan temanku dan menjelaskannya. Sekarang aku mulai menerapkan prinsip belajar subuh . insyaAllah bisa. Sesudah tahajud langsung belajar itu masuk otak sekali J

Dalam urusan keluarga, aku tergolong kedalam anak yang bandel tapi nurut, ini sulit dijelaskan, padahal dikalangan usia sebayaku aku jauh sekali di atas mereka, maksud nya aku masih di dalam garis kewajaran, hanya saja peraturan dirumahku sangat ketat, terkadang membuat aku serasa berada dalam lingkungan penjara saja. Tapi keadaan keluarga yang harmonis dan islamiah membuat aku betah berada dirumah dan nyaman-nyaman saja berada dalam lingkungan keluargaku. Aku mengerti, peraturan itu membuat hidup kita menjadi disiplin. Dan itu adalah perintah nabi. Oh ya kembali tentang topik awal dalam urusan keluarga aku tergolong anak yang bandel karena jika dibandingkan dengan teteh aku sangat jauh., pada saat jaman saudara perempuanku (teteh/kaka) dia tergolong kedalam wanita yang alim. Rajin dan nurut kepada orang tua, sehingga aku lebih terlihat nakal, kurang nurut. Nakal disini yaitu aku terkadang masih sering pulang larut sore yang menyebabkan mamah marah dan khawatir. Pernah seketika, ada tugas lomba bahasa arab aku meminta izin untuk dibuatkan pidato bahasa arab. Saat itu adalah hari kamis, karena pulang sekolah itu pukul 2 sore dan ada acara bulan bahasa disekolah, jadi aku harus menunggu temanku yang menjadi reporter sekolah untuk meliput acara bulan bahasa alhasil aku menunggunya hingga sore, dan baru bisa mengerjakan pidato bahasa arab itu pukul 5 sore. Karena waktu yang mendesak dan aku masih berada dirumah guru agama untuk mengerjakan pidato itu akhirnya dengan sangat terpaksa aku lanjutkan. Hingga pukul setengah 6 masih berada dijalan. Perasaan sudah tidak nyaman saat perjalanan pulang. Dan ternyata benar saja aku kena semprot. Katanya ini sudah bukan jam untuk mengurusi urusan sekolah. Dan anak perempuan itu tidak boleh pulang magrib. Dengan berbagai alasan aku mencoba untuk menjelaskan, tapi tetap saja orang tuaku mempunyai jawaban  tentang tugas-tugas sekolah karena pada jaman tetehku sekolah dulu tidak ada kegiatan yang sampai larut magrib. Aku disama-samakan dengan tetehku karena kita bersekolah pada tempat yang sama hanya saja waktu dan zaman yang berbeda. Tapi, aku mencoba untuk menjadi anak yang berbakti kepada orangtuaku dengan caraku sendiri, dengan aku ingin membuktikan kepada kedua orangtuaku bahwa mereka bangga memiliki putri seperti aku. Aku ingin sekali menjadi wanita sholehah yang membawa rizki bagi kedua oarngtuanya. aku mendengar pepatah islam “ harta yang paling berharga yang dimiliki oleh kedua orangtua adalah seorang yang soleh dan solehah” karena amalah yang tidak akan pernah putus setelah meninggal adalah do’a anak yang sholeh. Aku ingin belajar ilmu agama lebih dalam. Demi mendapatkan ridho Allah lewat ridho orang tuaku..

Dalam urusan persahabatan, aku sangat suka bersahabat. Dengan siapapun. Orang yang jahat kepadaku aku anggap mereka masih belum memahamiku. Aku selalu mendengarkan curhat dari teman-teman sekitarku, bukan hanya sahabat. Teman yang aku kenal terkadang aku merasa nyaman dan dekat, karena kita bersahabat dan bersaudara karena Allah, bagi aku, sahabat adalah orang yang selalu ada disaat kita bersedih dan bergembira, aku bersyukur atas anugrah Allah karena aku telah dikirmkan sahabat-sahabat yang mengerti aku, aku pun mencoba untuk selalu ada disaat mereka membutuhkanku. Aku sangat menyayangi sahabatku, pernah suatu ketika aku memiliki seseorang sahabat yang baik hati, cantik, walaupun akhlaknya aku rasa dia masih sangat butuh penerang jalan kehidupan, tapi aku sangat yakin dia mempunyai pribadi yang baik dengan kelembutan hatinya. Pribadi yang muslimah juga walaupun masih hanya sekedar ikut-ikutan sebuah organisasi karena organisasi kita sama yaitu forkis (forum silaturahmu islam) dia memang akhir-akhir ini berubah, sering susah sekali diajak untuk shalat karena lebih suka mengobrol dengan pacarnya, aku bukan mau melarang dia pacaran karena itu hak dia. Aku hanya tidak ingin dia meninggalkan kebiasaan baiknya. Dalam do’a ku aku sebut selalu nama sahabat-sahabatku karena aku sayang mereka :*

Satu lagi, dalam urusan percintaan, aku rasa aku memang menunjukan kemunafikan kepada lawan jenis. Aku pernah melakukan kesalahan menurutku yaitu membiarkan sesosok makhluk Allah tinggal dalam hatiku. Aku selalu mengatakan ‘Aku tidak menyukaimu dan tidak mempunyai rasa apapun terhadapmu’ padahal dalam hati ini aku berkata ‘Aku menyayangimu karena Allah’ semua ini aku lakukan semata-mata untuk menjaga diriku sendiri, aku sedang tidak ingin menjalankan sebuah ikatan setan. Yah itu sangat berbahaya meskipun terkadang sering terbesit untuk melakukan sebuah ikatan karena perasaanku yang sekarang. Tapi aku memutuskan untuk melakukan kemunafikan agar semua itu tidak terjadi, aku menjaga perasaanku hingga saatnya tiba. Biar waktu yang menatanya dengan rapih.
aku selalu berfikir. Rencana apalagi yang akan Allah turuntkan kepadaku. Semuannya aku rasa sempurna. Rahmatnya, karunianya, selalu aku rasakan. Bahkann hembusan nafasku saat ini tak dapat aku hitung dan aku masih berfikir dengan apa aku membalas rahmat Allah yang begitu besar sedangkan aku adalah manusia yang masih jauh dalam kesempurnaan ibadah ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar