Hati Yang Mencari Jati Diri

Aku takut menatap matanya, entah kenapa. Mungkin kah aku sudah jatuh cinta? Oh jangan sampai ya Allah L

Aku sedang tidak membutuhkan cinta darimu, karena itu hanya akan menghambat pelajaran dan kepercayaan orang tua -__-

Kelas ku yang berada di atas, setiap pagi aku melihatnya berjalan yang baru saja akan memasuki ruang kelasnya. Entah ini rasa jatuh cinta atau bukan. Aku sayang dia? masyaAllah jangan -__-

Mungkin karena dia baik kepadaku. Tidak sedikit kabar burung yang memberitahukanku, ternyata dia memang suka kepadaku. Tapi aku? Aku tidak boleh suka kepada dia. Karena hati aku harus dikunci sampai waktunya tiba. Ya Allah bantulah aku untuk tetap istiqomah pada jalan ini, jangan sampai rasa cinta anugrahmu tercamur dengan syahwat dari setan ya Allah

Aku terus menjaga hati agar dia tidak masuk ke relung hati yang telah sekian lama membeku, hati yang dulu hancur berkeping-keping karena terhianati cinta.

Mungkin ini hanya sekenario dari Allah untuk menguji kemampuanku menghadapimu yang bergitu baik, perhatian, dan nyaman bila aku bersamamu.

Kalo sekedar rasa sayang boleh saja mungkin, rasa cinta juga boleh. Tapi pacarana? Apa yang harus aku lakukan mendengar kata kata ini, tidak munafik karena aku juga ingin memilikinya. Tapi apakah dia mengerti pacaran yang seperti apa yang aku inginkan? Ini sudah bukan permainanku. Aku terlalu dini menghadapi permasalahan ini. Dulu pernah terjadi. Hanya saja cara yang salah -___-

Aku tidak mau kita berada dalam lingkarang setan.

Aku katakan, aku sayang kamu J

Kamu yang disana, yang tidak akan pernah ada satu orang pun mengetahui siapa kamu. Karena kamu adalah manusia yang begitu buruk. Buruk untuk masa depanku.

Aku menginginkan kita terus bersama dalam mimpi, dalam ruang hampa, kita membicarakan masalah hati.  Cinta dan hati? Tau apa aku tentang itu semua, sedangkan kamu sudah sangat ahli di bidang ini, sudah berapa banyak wanita yang kamu sakiti? Aku tidak ingin masuk dalam daftar wanita yang kamu sakiti.

Aku merindukan kasih sayang Allah yang tak pernah terhitung seberapa besar dia memberikan anugrahnya kepada makhluknya. Kawan, rasakanlah, hembusan nafasmu, yang sekarang engkau dapat menghirupnya, itu adalah wujud kasih sayang Allah kepada makhluknya. Tetapi mengapa engkau sekarang masih menyia nyiakan untuk mencintai tuhanmu dengan cara mencintai makhluknya yang tidak pernah memberikan engkau manfaat apa-apa. Bahkan hanya membiarkan engkau lupa dengan perintahNYA? Aku tidak membutuhkan sosok yang seperti itu, aku takut kamu membuatku melupakan tuhanku. Aku takut kamu membawaku kedalam jurang yang tidak ada satupun dapat menolongku.

Allah maha tau. Biar ini menjadi misteri illahi

Aku mencintaimu karena Allah